Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dan unsur-unsur budaya dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contohnya adalah keadaan bangsa Indonesia sebelum merdeka, merdeka, sampai menjadi negara berkembang seperti pada saat ini. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan sebuah proses panjang. Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat tidak lepas oleh adanya pengaruh modernisasi. Modernisasi dan perubahan sosial budaya adalah dua hal yang saling berkaitan. Modernisasi dapat memengaruhi terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Namun, modernisasi dapat pula terjadi sebagai dampak dari perubahan sosial budaya.
Menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto (2002) perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilainilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sementara William Ogburn dalam Elly M. Setiadi (2011) berpendapat bahwa batasan ruang lingkup perubahan sosial, mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang bersifat materiil maupun yang tidak bersifat materiil (imateriil) dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiel terhadap unsur imateriil.
Perubahan sosial merupakan perubahan sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda ataupun ide/gagasan. Perubahan sosial dan perubahan budaya berbeda, tetapi keduanya memiliki keterkaitan. Perubahan budaya dapat menyebakan perubahan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial.
Sebagai contoh, perubahan di bidang elektronik sebagai salah satu gejala modernisasi membawa pengaruh besar dalam pengiriman uang. Dahulu pengiriman uang dilakukan melalui wesel, sekarang orang bisa mengirimkan uang melalui ATM, internet banking, atau sms banking. Proses pengiriman uang tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga terjadi efisiensi waktu.
1. Pengaruh Positif Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial- Budaya
Modernisasi membawa pengaruh besar dalam perubahan sosial-budaya masyarakat. Beberapa pengaruh positif dari modernisasi antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Tata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang memengaruhi tindakan dan tingkah laku warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai tumbuh dan berkembang sebagai pedoman dalam bertingkah laku di masyarakat. Tata nilai yang terdapat dalam masyarakat berkaitan pula dengan sikap masyarakat tersebut. Tata nilai dan sikap masyarakat tradisional berbeda dengan tata nilai masyarakat modern. Hal ini berkaitan dengan ciri yang dimiliki masyarakat modern yang berbeda dengan ciri masyarakat tradisional.
Tata nilai dan sikap yang ditunjukkan sebagai pengaruh dari modernisasi tercermin dalam ciri manusia modern. Adapun ciri manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles dalam Soerjono Soekanto (2002) adalah seperti berikut.
b. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Modernisasi berkaitan erat dengan perkembangan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang cepat pula dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang makin besar.
Perkembangan ilmu pengetahuan makin cepat ketika terdapat proses penelitian. Proses penelitian yang dilakukan menghasilkan banyak hal di antaranya adalah penemuan, pembaharuan, ataupun inovasi dalam bidang teknologi. Teknologi yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Pemanfaatan teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat di antaranya kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan, hasil produksi lebih banyak. Berikut ini adalah dampak positif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan dengan menggunakan media teknologi seperti, komputer yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam bidang pertanian, misalnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi.
c. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah diinginkan. Sesuatu yang telah berhasil dikerjakan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan disebut efektif. Efisien dapat diartikan sebagai tepat, cermat, berdaya guna, dan bertepat guna dalam melakukan sesuatu.
Perubahan sosial-budaya yang terjadi karena penggunaan berbagai peralatan canggih di masa modernisasi memberikan manfaat yang sangat besar. Di antaranya adalah terjadi efektivitas dalam penggunaan pikiran, tenaga, ataupun waktu. Hal ini tentunya membuat segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah.
2. Pengaruh Negatif Modernisasi terhadap Perubahan Sosial-Budaya
a. Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisnya yang meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan. Westernisasi dilakukan di antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti Eropa dan Amerika. Bangsa Eropa dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka akan disebut modern. Padahal, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat dilihat dari cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Westernisasi tanpa disadari telah banyak dilakukan oleh masyarakat seperti gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan.
Westernisasi dan modernisasi adalah dua hal yang berbeda. Modernisasi adalah mengubah cara berpikir dari tradisional dan irasional menjadi cara berpikir yang rasional, efisiensi dan praktis. Sedangkan westernisasi adalah proses identifikasi dan imitasi budaya barat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi antara lain sebagai berikut
Dampak positif terjadi Westernisasi :
Dampak negatif terjadi Westernisasi :
Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma sosial mereka. Nilai dan norma sosial yang memudar dalam masyarakat menyebabkan munculnya dekadensi moral atau demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang yang ditunjukkan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini diantaranya adalah pembun*han, pencurian, korupsi, dan sebagainya. Akibat dari demoralisasi selanjutnya adalah meningkatnya kriminalitas dalam masyarakat.
c. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang memengaruhi goyahnya stabilitas nasional. Kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi manakala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba-mewah, di sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu kondisi sosial ekonomi dalam masyarakat yang tidak seimbang sebagai akibat dari adanya tingkat perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran. Salah satu penyebab kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat adalah kemiskinan. Selain kemiskinan, sempitnya lapangan pekerjaan yang menyulitkan masyarakat mendapatkan pekerjaan juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat. Kesempatan mendapatkan pekerjaan bisa juga karena terbentur masalah tingkat pendidikan yang rendah.
d. Kriminalitas
Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma hukum. Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
e. Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan menjadi cemar atau kotor. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup ,zat dan energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan. Peristiwa pencemaran lingkungan disebut dengan polusi, sedangkan makhluk hidup, zat, dan energi atau komponen penyebab polusi disebut polutan.
Modernisasi, industrialisasi, dan pembangunan yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industri menimbulkan dampak berupa pencemaran bagi lingkungan.
Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency. Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum. Menurut UU di Indonesia, remaja adalah anak berusia 14-16 tahun. 􀀃Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah demonstration effect, yaitu pola hidup yang memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarya demi diperolehnya gengsi atau prestise.
g. Individualisme yang Makin Tinggi
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Banyak sikap individualis yang berkembang di sekitar kita di antaranya adalah menggunakan mobilephone tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sikap individualis yang terjadi karena perkembangan teknologi ini terjadi karena mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Contoh sikap individualis lain ialah ketidakpedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan, seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya. Ketidakpedulian semacam ini dapat berdampak pada makin tajamnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.
Perubahan sosial merupakan perubahan sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda ataupun ide/gagasan. Perubahan sosial dan perubahan budaya berbeda, tetapi keduanya memiliki keterkaitan. Perubahan budaya dapat menyebakan perubahan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial.
Sebagai contoh, perubahan di bidang elektronik sebagai salah satu gejala modernisasi membawa pengaruh besar dalam pengiriman uang. Dahulu pengiriman uang dilakukan melalui wesel, sekarang orang bisa mengirimkan uang melalui ATM, internet banking, atau sms banking. Proses pengiriman uang tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga terjadi efisiensi waktu.
1. Pengaruh Positif Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial- Budaya
Modernisasi membawa pengaruh besar dalam perubahan sosial-budaya masyarakat. Beberapa pengaruh positif dari modernisasi antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Tata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang memengaruhi tindakan dan tingkah laku warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai tumbuh dan berkembang sebagai pedoman dalam bertingkah laku di masyarakat. Tata nilai yang terdapat dalam masyarakat berkaitan pula dengan sikap masyarakat tersebut. Tata nilai dan sikap masyarakat tradisional berbeda dengan tata nilai masyarakat modern. Hal ini berkaitan dengan ciri yang dimiliki masyarakat modern yang berbeda dengan ciri masyarakat tradisional.
Tata nilai dan sikap yang ditunjukkan sebagai pengaruh dari modernisasi tercermin dalam ciri manusia modern. Adapun ciri manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles dalam Soerjono Soekanto (2002) adalah seperti berikut.
- Memiliki alam pikiran (state of mind) yang terbuka terhadap pengalaman baru
- Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini
- Berorientasi ke masa depan
- Melakukan perencanaan
- Percaya terhadap ilmu pengetahuan
- Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan
- Menghargai orang lain karena prestasinya
- Memiliki perhatian terhadap persoalan politik masyarakat
- Mengejar fakta dan informasi.
b. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Modernisasi berkaitan erat dengan perkembangan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang cepat pula dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang makin besar.
Perkembangan ilmu pengetahuan makin cepat ketika terdapat proses penelitian. Proses penelitian yang dilakukan menghasilkan banyak hal di antaranya adalah penemuan, pembaharuan, ataupun inovasi dalam bidang teknologi. Teknologi yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Pemanfaatan teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat di antaranya kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan, hasil produksi lebih banyak. Berikut ini adalah dampak positif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
No. | Nama Bidang | Dampak Positif |
---|---|---|
1. | Transportasi |
|
2. | Komunikasi |
|
3. | Ekonomi |
|
4. | Pertanian |
|
5. | Pendidikan |
|
Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan dengan menggunakan media teknologi seperti, komputer yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam bidang pertanian, misalnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi.
c. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah diinginkan. Sesuatu yang telah berhasil dikerjakan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan disebut efektif. Efisien dapat diartikan sebagai tepat, cermat, berdaya guna, dan bertepat guna dalam melakukan sesuatu.
Perubahan sosial-budaya yang terjadi karena penggunaan berbagai peralatan canggih di masa modernisasi memberikan manfaat yang sangat besar. Di antaranya adalah terjadi efektivitas dalam penggunaan pikiran, tenaga, ataupun waktu. Hal ini tentunya membuat segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah.
2. Pengaruh Negatif Modernisasi terhadap Perubahan Sosial-Budaya
a. Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisnya yang meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan. Westernisasi dilakukan di antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti Eropa dan Amerika. Bangsa Eropa dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka akan disebut modern. Padahal, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat dilihat dari cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Westernisasi tanpa disadari telah banyak dilakukan oleh masyarakat seperti gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan.
Westernisasi dan modernisasi adalah dua hal yang berbeda. Modernisasi adalah mengubah cara berpikir dari tradisional dan irasional menjadi cara berpikir yang rasional, efisiensi dan praktis. Sedangkan westernisasi adalah proses identifikasi dan imitasi budaya barat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi antara lain sebagai berikut
- Kurang penguasaan dan berkembangnya IPTEK,
- Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri,
- Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya,
- Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
- Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan,seperti negara-negara barat,
- Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Dampak positif terjadi Westernisasi :
- Dapat menguasai IPTEK
- Terjadi Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru
- Pengunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan
- Munculnya ide-ide baru ang dapat membantu kemajuan IPTEK
Dampak negatif terjadi Westernisasi :
- Masuknya paham-paham barat yang dapat merusak moral bangsa
- Lunturnya jiwa nasionalisme
- Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri
- Gaya hidup yang bersifat konsumtif
- Mencari segala sesuatu yang instan
- Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme,yang mengakibatkan munculnya budaya yang tidak sesuai dengan budaya nasional Indonesia.
Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma sosial mereka. Nilai dan norma sosial yang memudar dalam masyarakat menyebabkan munculnya dekadensi moral atau demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang yang ditunjukkan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini diantaranya adalah pembun*han, pencurian, korupsi, dan sebagainya. Akibat dari demoralisasi selanjutnya adalah meningkatnya kriminalitas dalam masyarakat.
c. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang memengaruhi goyahnya stabilitas nasional. Kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi manakala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba-mewah, di sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu kondisi sosial ekonomi dalam masyarakat yang tidak seimbang sebagai akibat dari adanya tingkat perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran. Salah satu penyebab kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat adalah kemiskinan. Selain kemiskinan, sempitnya lapangan pekerjaan yang menyulitkan masyarakat mendapatkan pekerjaan juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat. Kesempatan mendapatkan pekerjaan bisa juga karena terbentur masalah tingkat pendidikan yang rendah.
d. Kriminalitas
Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma hukum. Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
- Pertentangan dan persaingan
- Perbedaan ideologi politik
- Kepadatan dan komposisi penduduk
- Perbedaan kekayaan dan pendapatan
- Mentalitas yang labil
- Merugikan pihak lain baik materiel maupun imateriel
- Merugikan masyarakat secara keseluruhan
- Merugikan negara
- Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat
e. Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan menjadi cemar atau kotor. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup ,zat dan energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan. Peristiwa pencemaran lingkungan disebut dengan polusi, sedangkan makhluk hidup, zat, dan energi atau komponen penyebab polusi disebut polutan.
Modernisasi, industrialisasi, dan pembangunan yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industri menimbulkan dampak berupa pencemaran bagi lingkungan.
Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency. Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum. Menurut UU di Indonesia, remaja adalah anak berusia 14-16 tahun. 􀀃Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah demonstration effect, yaitu pola hidup yang memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarya demi diperolehnya gengsi atau prestise.
g. Individualisme yang Makin Tinggi
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Banyak sikap individualis yang berkembang di sekitar kita di antaranya adalah menggunakan mobilephone tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sikap individualis yang terjadi karena perkembangan teknologi ini terjadi karena mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Contoh sikap individualis lain ialah ketidakpedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan, seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya. Ketidakpedulian semacam ini dapat berdampak pada makin tajamnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.