Tiruan Bunyi dalam Lagu Anak-anak Indonesia

| anak saya Lutfiana Muslimatul Aisyiyah, sudah lewat tujuh bulan usianya. Sering diputarkan lagu anak-anak oleh ibunya -istri saya. Akhirnya sering mendengarkan lagu anak-anak. Baik yang lagu 'asli' Indonesia, saduran, maupun yang terjemahan, atau terkadang juga lagu anak berbahasa Inggris.

Setelah kembali mendengarkan lagu anak-anak, yang dulu hanya didengar di Taman Kanak-kanak maupun nonton teve (TV) acara anak-anak. Kalau saya ingat-ingat ada beberapa lagu anak yang di dalamnya terkandung 'tiruan bunyi'.

Lagu yang paling terkenal yang mengandung tiruan bunyi adalah Tik Tik Bunyi Hujan. Tidak tanggung-tanggung, judul lagu karya Ibu Sud ini memasukkan 'tiruan bunyi hujan' sebagai lagu.

tik tik tik bunyi hujan di atas genting

Dalam lagu lirik lagu yang menggambarkan cuaca hujan tersebut bunyi hujan 'tik-tik-tik'. Padahal 'airnya turun tidak terkira'. Mungkin hujan deras. Atau mungkin juga hanya tik tik gerimis. Toh meskipun gerimis tidak mungkin bisa mengira alias menghitung air hujan.

Berikut ini beberapa tiruan bunyi lain dalam lagu anak-anak Indonesia.

A. Tiruan Bunyi Binatang dalam Lagu Anak Indonesia

Ada beberapa hewan yang dijadikan inspirasi lagu anak-anak. Masing-masing lirik lagu yang mengandung tiruan bunyi hewan tentu saja disederhanakan.

Tiruan Bunyi Burung Hantu: 'kukuk kukuk kukuk'

Sebagian besar dari kita -untuk tidak mengatakan semua- tentu tidak asing dengan lirik lagu:

matahari terbenam hari mulai malam
terdengar burung hantu suaranya merdu
kukuk... kukuk.... kukuk kukuk kukuk....

Tiruan Bunyi Ayam: 'tekotek kotek'

Dalam lagu yang berjudul 'Anak Ayam' kerya AT  Mahmud, terdapat lirik lagu yang berbunyi:

tekotek kotek kotek anak ayam turun berkotek
anak ayam turun lah empat mati satu tinggallah tiga

lagu yang mengajarkan matematika pengurangan ini mengandung tiruan bunyi anak ayam. Meskipun telinga saya mendengar anak ayam bunyinya 'ciet... ciet' tapi dalam lagu anak ini ditirukan menjadi tekotek kotek.

Tiruan Bunyi Katak: rek rek rok rok

Tiruan suara katak yang berbunyi sembacam ini terdapat pada lirik lagu yang berjudul Dengar Katak Bernyanyi. Lagu yang menggambarkan kondisi sawah yang sedang tergenang sehingga banyak katak yang bersuara. Bu Sud menirukan bunyai katak adalah rek rek rok rok rek rek rok rok rok rok.

B. Tiruan Bunyi Benda

Selain binatang, dalam lagu anak-anak, benda yang berbunyi juga acap kali ditirukan sebagai lirik lagu anak Indonesia. Beberapa benda yang 'ditirukan suaranya' dalam lirik lagu anak antara lain bunyai 'kereta api' dan bunyi 'sepeda'. Berikut ini beberapa tiruan bunyi benda mati yang terdapat dalam beberapa lirik lagu anak:

Tiruan Bunyi Sepeda: kring-kring-kring

Tiruan bunyi sepeda -tepatnya bunyi bel sepeda- ini terdapat dalam lagu anak yang berjudu kring Ada Sepeda. Lirik lengkapnya adalah:

kring kring kring ada sepeda
Sepedaku roda tiga
kudapat dari ayah
karena rajin belajar

Lagu tersebut adalah karya Pak Kasur. Selain menggambarkan bunyi sepeda, dalam lagu anak tersebut juga terdapat tiruan benda lainnya.

Tiruan Bunyi Sepatu: tok tok tok dan prok prok prok

Lanjutan lirik lagu kring Ada Sepeda karya Pak Kasur adalah:

tok tok tok ada sepatu
Sepatuku kulit lembu
kudapat dari ibu
Karena rajin membantu 

Dalam lirik lagu tersebut, jelas terdapat bunyi tok tok tok sebagai ganti atau tiruan bunyi sepatu yang dihentakkan. Mungkin sepatunya adalah sepatu lars layaknya TNI Polri yang keras, jadi kalau berjalan bunyinya tok tok.

Selain bunyi tok-tok-tok, suara hentakan sepatu dalam lagu anak-anak Indonesia juga ditirukan dalam bentuk lain. Yaitu prok-prok-prok.

Lirik lengkap lagu tersebut adalah sebagai berikut:

aku seorang kapiten
mempunyai pedang panjang
kalau berjalan prok prok prok
aku seorang kapiten.....

Dari lirik lagu tersebut, jelas yang dimaksud dengan suara prok-prok-prok merupakan suara hentakan kaki yang bersepatu.

Tiruan Bunyi Kereta Api: tut tut tut 

Salah satu lagu yang terkenal lagi karya Ibu Sud adalah yang berjudul 'Kereta Apiku' --juga ada yang menuliskan judulnya adalah 'Naik Kereta Api'. Memang lirik awalnya adalah naik kereta api. 

Lirik lengkapnya adalah:

naik kereta api tut tut tut
siapa hendak turut
ke bandung surabaya
bolehlah naik dengan percuma
ayo kawanku lekas naik
keretaku tak berhenti lama

Dalam lirik lagu tersebut terdapat bunyi tut tut tut. Mungkin suara ini terinspirasi dari suara peluit atau ketel kereta api dengan tenaga uap. Ada kalanya bunyinya memang serupa itu, mendesing, berat, dan panjang.

Tiruan Bunyi Ladam Kuda: Tuk tik tak tik tuk

Bagi yang tahu lagu pada hari minggu eh, judulnya Naik Delman, tentu tidak asing dengan tiruan bunyi ini.

Di bagian akhir lagu yang menceritakan perjalanan seorang anak bersama ayahnya yang menuju kota naik delman, ada lirik yang berbunyi:

tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
suara sepatu kuda

Yang dimaksud 'sepatu' dalam lirik di atas tentunya adalah ladam yang dipaku pada kaki kuda.

Tiruan Bunyi Balon Meletus: Dor

Tentu tidak asing dengan lagu 'Balonku' kan? Suara letusan balon berwarna hijau adalah: 'dor' yang membuat hatiku sangat kacau. Akhirnya yang tinggal empat itu kupegang erat-erat.

Dari beberapa tiruan bunyi yang terdapat dalam lirik lagu anak-anak Indonesia ini tidak semuanya mendekati bunyi aslinya. Tapi, hal ini sejalan dengan 'dunia anak-anak' yang sederhana. Jadi tiruan bunyinya juga disederhanakan yang bisa dengan mudah diucapkan.

Lagu anak-anak apa yang menjadi favoritmu? atau mungkin lebih tepatnya, favorit anakmu?
LihatTutupKomentar