Pencak Silat di Era Globalisasi, Kelas 6, Tema 4, Subtema 1, Pembelajaran 3

Warisan budaya Indonesia yang dikenal dunia tidak hanya batik. Di bidang olahraga, pencak silat, salah satu ilmu bela diri khas nusantara juga merupakan warisan budaya yang mendunia.

Pencak Silat di Era Globalisasi_Pencak silat merupakan seni bela diri bangsa Indonesia yang sudah
turun temurun, dari guru ke muridnya. Hampir tiap daerah di nusantara memiliki tokoh pendekar silat kebanggaan. Pencak silat memiliki gerakan unik yang mengalir dengan koreografi layaknya tarian. Dalam tiap gerakan juga terkandung filosofi. Hal ini membuat pencak silat menjadi salah satu ilmu bela diri yang menarik minat dunia. Di belahan dunia yang berbeda, berkembang juga berbagai jenis olahraga bela diri. Karate dari Jepang, Taekwondo dari Korea, Capoeira dari Brasil, serta Muay Thai dari Thailand merupakan beberapa contoh olahraga bela diri yang juga dikenal dan dipelajari di Indonesia. Globalisasi memberikan kemungkinan mudahnya pertukaran ilmu, termasuk ilmu bela diri. Sebagai generasi penerus, kamu mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan pencak silat. Salah satu caranya adalah dengan mempelajarinya.

Ayo Amati!
Sekarang kita akan mempelajari olahraga bela diri pencak silat. Kamu akan mempelajari teknik dasar dalam gerakan pencak silat. Teknik dasar tersebut meliputi: Langkah, pasang, serangan dan belaan. Mari kita pelajari terlebih dahulu tentang langkah.

Amati gambar berikut!
1. Langkah ke Depan
2. Langkah ke Belakang
3. Langkah Serong ke Depan

4. Langkah ke Samping
5. Langkah Serong ke Belakang

Jika menggali informasi secara lebih dalam, sebenarnya seni bela diri pencak silat ini tersebar secara lisan. Hal inilah yang menjadikan kita kesulitan untuk menemukan sejarah tertulis mengenai seni bela diri ini. Ada yang mengatakan bahwa sejarah pencak silat ini telah dari daerah satu ke daerah lain dan menyeluruh ke tanah air nusantara. Bahkan pada jaman Sriwijaya dan Majapahit, para prajuritnya sangat menguasai bela diri ini.

Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa pencak silat ini telah diciptakan oleh Datuk Suri Draja dari Priangan, Tanah Datar yang berada di kaki Gunung Marapipada. Datuk Suri menciptakan dan mulai menyebarkan tradisi silat ini pada abad ke-11. Dan pencak silat pun akhirnya tersebar ke seluruh tanah nusantara termasuk Indonesia. Tanah Nusantara ini di antaranya Indonesia, Myanmar, Malaysia, Brunei Darussalam, sebagian Singapura, dan Negara-negara lainnya yang berada di benua Asia bagian Tenggara. Dan seiring berjalannya waktu, silat ini mulai dibawa dan dikembangkan ke berbagai Negara yaitu tanah Asia Tenggara oleh para perantauan Minang.

Di setiap daerah memiliki tokoh silat masing-masing dengan berbagai keahlian dan jurus silat yang dimiliki. Para tokoh silat di suatu daerah biasa disebut sebagai pendekar seperti Si Pitung dari Betawi, Hang Tuah, dan Gajah Mada dari Jawa, dan masih banyak lagi pendekar-pendekar yang memiliki keahlian berbeda-beda.

Seorang peneliti silat bernama Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti dari adanya pencak silat ini bisa dilihat dari beberapa artefak senjata yang telah ditemukannya. Senjata-senjata yang ditemukan ini telah dipercaya berasal dari masa klasik yaitu pada masa Hindu-Budha di tanah Nusantara. Bahkan ia juga mengakui terdapat adanya sejarah pencak silat ini melalui relief yang membentuk orang dengan gaya kuda-kudanya di Candi Prambanan dan Candi Borobudur.

Sampai sekarang karena pencak silat mulai berkembang seiring berjalannya waktu, maka mulai terbentuklah berbagai organisasi pencak silat yang di antaranya:

  1. PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa)
  2. IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)
  3. FP2STI (Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia)
  4. PESAKA Malaysia (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia)
  5. PERSISI (Persekutuan Silat Siungapore)
  6. EPSF (European Pencak Silat Federation)

Menurut PERSILAT, organisasi yang terdaftar secara resmi, terdapat 33 organisasi pencak silat yang berdiri di berbagai Negara seluruh dunia.

Temukan Jawabannya!
Siswa kelas 6 berdiskusi tentang pelajaran pencak silat yang baru saja mereka pelajari. Mereka ingin tahu lebih lanjut tentang pencak silat. Setelah berdiskusi dengan guru, beberapa siswa menuju ke perpustakaan sekolah untuk mencari tahu lebih lanjut tentang pencak silat melalui buku atau internet. Namun, sangat disayangkan baru beberapa menit mencari informasi, tiba-tiba listrik mati di perpustakaan. Apakah kamu pernah mengalami hal serupa? Apa saja kegiatan yang dapat terganggu ketika listrik mati? Diskusikan hal tersebut secara berkelompok.
Baca teks berikut!

Peranan Listrik di Era Globalisasi
Di era globalisasi, kebutuhan akan sumber daya listrik sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap manusia di seluruh dunia. Di samping kebutuhan lainnya, listrik sesungguhnya memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai aktivitas manusia, terutama dalam perekonomian dunia. Tanpa listrik, kita tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kehidupan manusia di masa kini dan mendatang. Hampir semua kegiatan manusia membutuhkan energi listrik. Mulai dari kegiatan kantor, pertokoan, pabrik, pusat perbelanjaan, rumah tangga, bahkan kegiatan peribadatan pun memerlukan tenaga listrik. Karena pentingnya energi yang satu ini, manusia berusaha membangun pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ada banyak sekali jenis-jenis pembangkit listrik yang ada dunia ini. Akan tetapi tidak semua jenis pembangkit tersebut ada di Indonesia. Alasannya adalah karena secara umum setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda dan biasanya setiap negara tersebut hanya memanfaatkan sumber daya alam yang yang tersedia pada negaranya sebagai pembangkit tenaga listrik.

Indonesia sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, memiliki beberapa jenis pembangkit listrik. Baik yang langsung di bawah naungan PT PLN, pihak swasta, maupun hasil swadaya dari kelompok masyarakat tertentu. Apa sajakah pembangkit listrik tersebut?

1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Ini menjadi pembangkit listrik yang paling populer dan banyak dibangun di Indonesia. Untuk membuat PLTA dengan skala besar, bisanya pemerintah membangun waduk ataupun danau yang kemudian dibendung. Lalu dibendungan tersebut diberi celah untuk menghasilkan aliran air dengan debit yang deras. Nah aliran air yang deras tersebutlah yang dimanfaatkan untuk menggerakan generator/alternator guna menghasilkan arus listrik.

2. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTU merupakan pembangkit tenaga termal yang memiliki efisiensi tinggi sehingga bernilai ekonomis. Prinsip kerja dari PLTU ialah dengan memanaskan air yang ada di dalam boiler hingga menghasilkan putaran uap. Putaran uap inilah yang digunakan untuk memutar turbin yang telah dihubungkan dengan porosnya generator sehingga mampu menghasilkan energi listrik.

3. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Pada prinsipnya untuk PLTD ini sama dengan jenis pembangkit yang lain, yaitu dengan memutar generator untuk menghasilkan tenaga listrik. Namun dalam PLTD, yang digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik ialah tenaga dari mesin diesel.

4. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
PLTG menggunakan gas berupa udara bertekanan atmosfer yang ditarik masuk ke dalam compressor. Kemudian udara tersebut dicampur dengan bahan bakar lalu dibakar hingga suhunya naik. Udara atau gas dengan suhu tinggi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menggerakan turbin-turbin yang terhubung langsung dengan poros generator sehingga terciptalah energi listrik

5. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Seperti yang kita ketahui bahwasanya cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat besar jumlahnya dan mungkin sulit untuk habis. PLTS merupakan salah satu bentuk pembangkit listrik yang ramah lingkungan karena PLTS tidak membutuhkan bahan bakar apapun, hanya memerlukan cahaya matahari.

6. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin)
Sama seperti PLTS, pembangkit listrik tenaga angin juga merupakan bentuk pembangkit listrik yang ramah terhadap lingkungan. Prinsip kerjanya ialah dengan memasang kincir atau baling-baling yang dihubungkan dengan generator. Ketika kincir tersebut berputar karena angin, generator juga akan ikut berputar sehingga energi listrik pun dapat dibangkitkan.

7. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau Geothermal Power Plant merupakan bentuk pembangkit listrik yang mengandalkan uap panas alami untuk menggerakan turbin. Prosesnya ialah dengan mengumpulkan uap dari sumur ke dalam suatu tempat untuk dibersihkan dari partikel-partikel berat seperti sodium, calsium, flour, dan lain-lain. Setelah itu, uap dimasukan ke dalam turbin dan menggerakan turbin yang terhubung dengan generator.
LihatTutupKomentar