Gerak pada Tumbuhan dan Hewan

Sebagai makhluk hidup hewan dan tumbuhan melakukan gerakan karena salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Manusia dan hewan memiliki perilaku gerak yang tidak jauh berbeda. Manusia dan hewan sama-sama menunjukkan gerakan-gerakan yang mudah diamati. Jika hewan dan manusia dapat melakukan gerakan secara aktif dan berpindah tempat, gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerak endonom, gerak higroskopis, dan gerak esionom. Hewan bergerak dengan berbagai cara, misalnya ada hewan yang berjalan, berlari, terbang, berenang, merayap, dan lain sebagainya. Hewan bergerak untuk berbagai tujuan, antara lain untuk melindungi diri dari predator atau untuk mencari mangsa.

1. Gerak pada Tumbuhan
Tumbuhan melakukan gerakan sesuai dengan rangsang yang diperoleh. Rangsangan tersebut dapat berupa bahan kimia, suhu, gravitasi bumi, atau intensitas cahaya yang diterima. Jika kita amati dengan seksama, ternyata tumbuhan juga melakukan gerakan. Meskipun gerakan pada tumbuhan cenderung lambat, namun masih dapat diamati perbedaannya. Misalnya gerakan yang muncul pada tumbuhan putri malu. Tumbuhan putri malu akan tampak menguncup saat kita menyentuhnya. Meskipun tidak ada perpindahan tempat, namun tumbuhan putri malu tersebut masih dianggap bergerak karena gerakan pada organisme tidak selalu merupakan gerak berpindah tempat.

a. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak bagian tumbuhan yang terjadi secara spontan dan tidak diketahui penyebabnya. Gerak pertumbuhan daun dan gerak rotasi sitoplasma (siklosis) pada  sel-sel daun Hydrilla verticillata dapat diketahui dari gerak sirkulasi klorofil di dalam sel. Rangsang pada gerak endonom diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.

b. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Merekahnya kulit buah-buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-pakuan, membentang dan menggulungnya gigi-gigi peristoma pada sporangium lumut adalah contoh-contoh dari gerak higroskopis.

c. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari lingkungan sekitar. Gerak esionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.

1) Gerak Tropisme
Gerak tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsang dari luar disebut tropisme. Jika arah gerak tumbuhan mendekati rangsang disebut gerak tropisme positif, tetapi jika arah gerak tumbuhan menjauhi rangsang disebut gerak tropisme negatif. Gerak tropisme dibagi menjadi geotropisme (gravitropisme), hidrotropisme, tigmotropisme, kemotropisme, dan fototropisme (heliotropisme).
  • Gerak Geotropismeropisme atau gravitropisme adalah gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Misanya pada kecambah tanaman arah gerak akar selalu menuju pusat bumi dan arah gerak tumbuh batangnya selalu tegak ke atas menjauhi pusat bumi.
  • Gerak Hidrotropisme adalah tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan air. Contohnya adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju ke sumber air.
  • Gerak Tigmotropisme adalah gerak tropisme yang diakibatkan oleh rangsang berupa sentuhan dengan rambatannya baik berupa benda mati atau tumbuhan lain. Contohnya adalah gerak membelitnya ujung batang atau ujung sulur kacang panjang dan mentimun pada tempat rambatannya.
  • Fototropisme atau heliotropisme adalah gerak tropisme tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Tumbuhan yang arah tumbuhnya mendekati sumber cahaya disebut fototropisme positif sedangkan yang menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif. Contohnya adalah gerakan ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya (fototropisme positif).
  • Gerak Kemotropisme adalah gerak tropisme tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan bahan kimia. Contoh gerak kemotropisme adalah gerakan buluh serbuk sari menuju sel telur pada bakal buah karena pengaruh zat gula yang dikeluarkan oleh bakal buah (zat kimia)..

2) Gerak Taksis
Gerak taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan. Gerak taksis biasanya dilakukan oleh organisme bersel satu. Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi kemotaksis dan fototaksis.
  • Kemotaksis adalah gerak taksis tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa bahan kimia. Contoh kemotaksis adalah gerak spermatozoid menuju sel telur pada archegonium tumbuhan lumut dan tumbuhan paku yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein yang dihasilkan oleh archegonium.
  • Fototaksis adalah gerak taksis tumbuhan yang dipengaruhi rangsang berupa cahaya. contoh gerak fototaksis adalah gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya.
 Sebagai makhluk hidup hewan dan tumbuhan melakukan gerakan karena salah satu ciri makhluk Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
3) Gerak Nasti
Nasti adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan akibat rangsangan dari luar, tetapi arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Berdasarkan jenis rangsangannya gerak nasti dibedakan menjadi niktinasti, fotonasti, dan tigmonasti atau seismonasti.
  • Gerak Niktinasi adalah gerak nasti tumbuhan akibat rangsangan dari lingkungan yang terjadin pada malam hari. Contoh niktinasi adalah menguncupnya daun tumbuhan Leguminosae (kacang-kacangan) menjelang petang akibat perubahan tekanan turgor pada tangkai daun.
  • Gerak Fotonasti adalah gerak nasti tumbuhan akibat rangsangan cahaya. Contoh gerak fotonasi adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.
  • Gerak Seismonasti  atau tigmonasti adalah gerak nasti tumbuhan yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat disentuh disebut gerak seismonasti.
  • Gerak Termonasti  adalah gerak nasti tumbuhan dipengaruhi oleh rangsangan yang berupa suhu. Contoh gerak termonasti adalah bunga tulip selalu mekar di musim semi. Mekarnya bunga tulip tersebut disebabkan oleh suhu udara pada musim semi lebih hangat dari musim dingin.
  • Gerak Nasti Kompleks adalah gerakan tumbuhan akibat rangsangan yang diterima lebih dari satu macam. Contoh nasti kompleks adalah gerak tumbuhan lainnya seperti gerakan membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh kadar air, cahaya, suhu, dan zat kimia (protein dan gula).
2. Gerak pada Hewan
Hewan bergerak dengan berbagai cara, misalnya ada hewan yang berjalan, berlari, terbang, berenang, merayap, dan lain sebagainya. Hewan darat bergerak menggunakan otot dan rangkanya terutama kaki, ikan bergerak menggunakan sirip, dan burung terbang menggunakan sayap.
 Sebagai makhluk hidup hewan dan tumbuhan melakukan gerakan karena salah satu ciri makhluk Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
a. Gerak Hewan dalam Air
Air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan udara Tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada lingkungannya.Gaya angkat air yang besar dan masa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat melayang di dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi

Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah bentuk torpedo. Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari kiri ke kanan. Bentuk tubuh ikan yang streamline berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air. Ekor dan sirip ekor yang lebar berfungsi untuk mendorong gerakan ikan dalam air.

b. Gerak Hewan di Udara
Tubuh hewan-hewan yang bergerak di udara memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi.Salah satu upaya untuk memperbesargaya angkat dengan menggunakan sayap. Sayap burung memiliki susunan kerangka yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir kebawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat ke atas.

c. Gerak Hewan di Darat
Kecenderungan hewan yang hidup di darat adalah memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut diperlukan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan untuk menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas. Bayangkan bagaimana bila kita berjalan. Seorang mulai berjalan dengan mendorong lantai dengan kakinya, lantai kemudian memberikan gaya balik yang sama dan berlawanan arah pada kaki orang tersebut. Gaya inilah yang menggerakkan orang tersebut ke depan. Dengan cara yang sama, seekor burung yang terbang ke depan memberikan gaya pada udara, dan udara tersebut mendorong balik sayap burung itu ke depan.
LihatTutupKomentar