Cari Muka| Salah atau Benar?

Istilah Cari Muka dalam KBBI ada di bawah lema cari -> mencari. Cari Muka dalam KBBI memiliki makna berbuat sesuatu dengan maksud supaya mendapat pujian atau sanjungan (dari atasan atau orang lain); Itu merupakan pengertian secara bahasa. Tetapi sebenarnya semua orang juga melakukan kegiatan mencari muka. Meskipun mencari muka identik dengan hal negatif tetapi jika dipahami lebih dalam, kegiatan cari muka juga dapat dimaknai sebagai mencari pujian atau yang lebih halus dapat dimaknai sebagai ingin menunjukkan kebaikan atau eksistensi diri.

Pada dasarnya setiap orang melakukan dan memiliki sifat mencari muka. Coba saja dipikirkan, orang yang kerjaannya berjualan kerjaannya cari muka, menunjukkan kebaikannya baik dirinya maupun barang dagangannya agar barang tersebut laku. Para pekerja dan pegawai juga begitu, masing-masing berlomba untuk menunjukkan kebaikan dan prestasinya agar mendapat pujian dan ujung-ujungnya juga untuk kepentingan diri sendiri.

Bahkan dalam tingkat tertinggi, orang beragama pun sebenarnya juga mencari muka. Manusia beribadah dan berbuat baik pada dasarnya mencari muka di hadapan orang lain dan bahkan di hadapan tuhan. Mengapa? karena takut terhadap siksa neraka, atau karena menginginkan surga. Bisa jadi seperti itu. Meskipun dalam Islam tingkatan tertinggi dari seorang hamba tidak menginginkan itu semua, hanya ingin mendapat rida Allah.
Tetapi menginginkan ridla Allah berarti kan mencari muka?

Bedanya itu adalah mencari muka dengan cara yang mungkin lebih tepat.
Jika ingin melihat contoh orang yang mencari muka, silakan saja lihat surat kabar yang ada di kota anda. Akan lebih terasa jika yang anda baca adalah koran lokal. Lebih terasa lagi jika daerah anda baru saja punya pemimpin daerah baru. Pasti ada banyak orang yang pasang muka dan mencari muka. Mengiklan, mengucapkan selamat kepada bupati terpilih. Dari NGO/LSM sampai pada kepala dinas di lingkungan daerah anda. Bisa jadi pula, empat halaman penuh koran isinya hanya ucapan selamat. Dengan desain pas-pasan pula. Oh iya, ada lagi mencari muka tidak hanya ada di koran, kalau anda berjalan-jalan dan melihat ada banner yang mengucapkan selamat kepada bupati/walikota terpilih, pada dasarnya itu juga cari muka. Biasanya yang juga mengucapkan selamat itu selain instansi dan lembaga swasta juga biasanya adalah kelompok-kelompok relawan. Relawan kok cari muka, berarti tidak rela ya? ah entahlah.

Memang yang paling banyak cari muka adalah orang-orang yang bergerak dan berkecimpung di dunia politik. Kalau tidak cari muka, hidup mereka pasti terancam. Tetapi yang menjadi masalah adalah setiap orang adalah zoon politicon, bukan hanya aktivis partai yang orang politik. Berarti kita semua sedang cari muka dan akan terus mencari muka.

Jangan-jangan tulisan ini juga cari muka. Apakah salah? entahlah.
Yang jelas mencari muka dalam bahasa Indonesia juga bersinonim dengan menjilat, dan menggula. Cukup saja mencari muka atau nampang saja di hadapan orang lain, jangan sampai menjilat orang lain apalagi atasan, karena pasti orang-orang tersebut pasti marah karena terkena air liur kita. Maka, jika ingin menjilat, cukup jilat permen saja, jangan sampai menjilat orang.

Semoga kita menemukan muka kita masing-masing, dan semoga kita bisa mencari muka kita yang mungkin masih hilang dengan cara yang baik dan benar.
LihatTutupKomentar