Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

Cerita Fant*si adalah genre cerita yang berbentuk khayalan, angan-angan, dan imaginasi pengarang. Namun demikian, perlu diketahui bahwa teks jenis ini terdiri dari fant*si aktif dan pasif. Fant*si yang dapat dirangkai menjadi sebuah karya dinamakan fanta*i aktif. Inilah yang dimiliki oleh para seniman, pelukis, penulis, atau perancang. Sedangkan, fant*si pasif yaitu fant*si yang hanya sebatas angan-angan atau mimpi, contoh orang yang melamun. Beberapa contoh cerita jenis ini antara lain Gundala Putra Petir, Si Buta dari Gua Hantu, Wiro Sableng, Saras 008, Panji Manusia Milenium dan masih banyak yang lainnya.

A. Ciri Umum Teks Narasi
Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/ peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya pertentangan, danpenyelesaian/akhir cerita. Rangkain cerita ini disebut alur.
si adalah genre cerita yang berbentuk khayalan Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi
Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa. Narasi memiliki tema/ ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita. Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa pada alur cerita. Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat disimpulkan dari isi cerita.
TokohRangkaian Peristiwa
Nagata
  1. Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
  2. Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Nono
  1. Nono berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro. Pada saat Nono ditugaskan membeli Tahu goreng ke Njari. Di tengah perjalanan dia memarkirkan sepedanya didekat pohon kenari angker itu dan duduk di danau.
  2. Nono kaget karena dikejutkan oleh Trimo. anak yang menghilang di pohon kenari tersebut pada zaman perang belanda. Trimo memperingatkannya untuk bersembunyi
  3. Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Ia pergi melihat pohon kenari itu digantikan dengan tenda tenda, gerobak, kuda, serta pasukan belanda.
  4. Nono hampir digantung dan bertemu dengan tokoh tokoh sakti . Kemudian Nono diminta untuk memimpin pasukan untuk melawan Setan Merah yang disebabkan oleh konspirasi orang orang dalam kerajaan.

B. Ciri Umum Teks Cerita Fant*si Sebagai Teks narasi
1. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Pada cerita jenis ini hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Temanya adalah majic, supernatural atau futuristik.

Keajaiban yang dimunculkan dalam cerita
HalTeks 1Teks 2
Keajaiban Tokoh
  1. Komodo bisa melatih anak buahnya menyerang siluman serigala
  2. Ekor nataga mampu mengeluarkan api yang besar
  3. Nataga melompat bagai kilat dan dia mengepung serigala
  1. Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung kenari
  2. Nono tiba-tiba berada di zaman Belanda
  3. Nono juga bertemu legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan Lembusuro
  4. Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang dalam kerajaan
Peristiwa Aneh
  1. Serigala tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka.
  2. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api.
  1. Trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar itu telah menelannya.
  2. Pohon kenari besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan Belanda

2. Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita jenis ini adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor, kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang,
Identifikasi Sumber Cerita
Sumber Cerita cerita 1Sumber Cerita cerita 2
Komodo dan kondisi pulau komodoKota Blitar (Wligi), sejarah perang zaman penjajahan Belanda, legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan Lembusuro
Jadi sumber cerita jenis ini dapat berupa kondisi nyata yang difant*sikan

3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita jenis ini memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita jenis ini berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
Latar Cerita cerita 1Latar Cerita cerita 2
Tanah ModaKota Wlingi saat ini, zaman Belanda

4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita jenis ini bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktiankesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).

5. Bersifat fiksi
Cerita  jenis ini bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita jenis ini bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fant*si. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasil observasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo. Tokoh dan latar
difant*sikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga Djoko Lelono memberi fanta*i pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.

6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

C. Jenis Cerita
1. Cerita Fant*si Total dan Irisan
Jenis cerita jika berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan nyata ada dua kategori fant*si total dan sebagian (irisan).

Pertama, kategori cerita fanta*si total berisi fant*si pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita Nagata itu total fant*si penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.

Kedua, cerita irisan yaitu cerita yang mengungkapkan fant*si tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.

2. Cerita fant*si Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, cerita dibedakan menjadi dua kategori yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa (masa kini, masa lampau, atau masa yang akan datang/ futuristik). Latar lintas waktu berarti cerita menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik) .
LihatTutupKomentar