Teks Wawancara Peristiwa Gunung Melatus

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Dalam berwawancara, pewawancara harus menggunakan bahasa yang sopan. sebaiknya sebelum melakukan wawancara membuat pertanyaan-pertanyaan agar memperloleh informasi yang kita butuhkan.

Salah satu persiapan awal seorang pewawancara sebelum melakukan wawancara dengan narasumbernya adalah menyusun daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan disusun sebagai bentuk keingintahuan seseorang terhadap suatu masalah. Penyusunan pertanyaan berdasarkan data, fakta, informasi, dan isu-isu yang berkembang dimasyarakat terhadap suatu topik atau masalah. Daftar pertanyaan juga berguna untuk mengarahkan pembicaraan agar tidak menyimpang dari rencana tujuan wawancara. Beberapa pertanyaan seputar peristiwa alam gunung meletus antara lain sebagai berikut.
  1. Mengapa di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus?
  2. Apa akibat letusan gunung berapi ?
  3. Apa yang dimaksud dengan banjir lahar dingin?
  4. Mengapa daerah di sekitar gunung berapi subur?
  5. Bagaiman cara menghadapi bencana gunung meletus?

Suatu sore yang cerah Budi Setiawan seorang siswa kelas VII sebuah SMP di Jakarta datang mengunjungi Pak Agus seorang tokoh masyarakat yang tinggal dekat dengan rumah Budi. Tujuan kedatangan Budi ke rumah Pak Agus adalah untuk menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan peristiwa alam yang terjadi belakangan ini. Berikut ini adalah hasil wawancara Budi dan Pak Agus.

Budi:"Assalamu'alaikum, Pak Agus!"
Pak Agus:"Wa'alaikumsalam, Bud!. Tumben sore-sore kamu datang ke rumah bapak."
Budi:"Iya, Pak. Di sekolah tadi Pak Guru memberi tugas wawancara tentang peristiwa alam."
Pak Agus:"Oh, begitu. Ayo silahkan duduk!"
Budi:
"Ya, Pak terima kasih. Bolehkah saya meminta waktunya untuk mewawancarai Pak Agus tentang peristiwa alam letusan berapi?”"
Pak Agus:"Ya, tentu boleh Bud. Silahkan tanyakan saja, gratis kok!"
Budi:
"Ya, terima kasih, Pak! Menurut Bapak mengapa di Indonesia sering terjadi bencana  gunung meletus?"
Pak Agus:
"Begini Bud, Negara kita ini memiliki lebih dari 130 gunung vulkanik aktif. Indonesia berada dalam kawasan aktif seismik di dunia, yaitu Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpide. Karena itu Indonesia kerap dilanda gempa dan letusan gunung."
Budi:"Waduh,  Apa yang dimaksud dengan Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpide Pak, saya baru mendengar istilah tersebut?"
Pak Agus:
"Oh itu, dari informasi yang saya ketahui Cincin Api Pasifik merupakan jalur gunung berapi dan garis tumbukan lempeng yang membentang mulai dari pantai barat Amerika Selatan, berlanjut ke Amerika Utara, melingkar ke Kanada, Semenanjung Kamtschatka, Jepang, membuat simpul di Indonesia, lalu ke Selandia Baru, dan kepulauan di Pasifik Selatan. Sedangkan Sabuk Alpide, yaitu pegunungan dari Timor ke Nusa Tenggara, Jawa, Sumatera, lalu terus ke Himalaya, Mediterania, hingga Atlantik."
Budi:
"Jadi negara kita dilalui oleh kedua jalur gunung api tersebut, Pak. Saya melihat di televisi beberapa gunung meletus baru-baru ini. Menurut Bapak apa yang menyebabkan gunung tersebut meletus?"
Pak Agus:"Menurut pengetahuan saya begini, Gus. Gunung tersebut meletus karena terjadi akibat endapan magma yang dihasilkan oleh dapur magma dalam gunung berapi. Magma tersebut mengalami pergerekan sehingga meluap dan keluar melalui permukaan bumi, maka terjadilah letusan gunung meletus. Magma yang keluar dari gunung berapi akann berubah menjadi lava daan kemudian mengalir ke lereng gunung dan berubah menjadi lahar"
Budi:"Wah, mengerikan sekali, ya Pak. Menurut Bapak apa akibat dari letusan berapi tersebut, Pak?"
Pak Agus:
"Bencana gunung meletus dapat menimbulkan akibat yang luar biasa bagi masyarakat sekitarnya seperti rusaknya rumah rumah warga karena lemparan batu dan pasir, dan tertutupnya jalan oleh pasir dan abu vulkanik, rusaknya prasarana seperti jembatan karena banjir lahar dingin, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa."
Budi:"Berarti letusan gunung berapi berbahaya, Pak. Saya kurang paham dengan istilah banjir lahar dingin, apa artinya itu Pak?"
Pak Agus:
"Begini Gus, banjir lahar dingin bermula dari lahar yang berasal dari magma yang mengalir kelereng gunung dan kemudian memasuki sungai. Lahar yang masuk ke sungai akan berubah menjadi lahar dingin yang apabila terjadi hujan di sekitar gunung lahar tersebut akan ikut terbawa. Aliran air sunga dan lahar dingin tersebut dapat merusak jembatan dan sarana lain yang dilaluinya karena volumenya yang besar dan aliranya yang sangat deras."
Budi:
"Wah, ternyata  banyak sekali akibat yang ditimbulkan letusan gunung berapi. Tetapi yang mengherankan mengapa penduduk mau tinggal di dekat gunung berapi yang sangat berbahaya itu, Pak?"
Pak Agus:
"Menurut saya mengapa penduduk tetap tinggal dekat gunung karena abu vulkanik yang dieluarkan gunung berapi saat meletus tersebut dapat menyuburkan tanah, sehingga tanah di sekitar gunung berapi rata-rata subur. Tanah tersebut sangat cocok untuk bertani maka tidak mengherankan jika banyak penduduk yang menetap di daerah sekitar gunung berapi"
Budi:
"Ternyata selain membawa bencana gunung juga sangat berguna. Seandainya terjadi letusan gunung berapi apa yang harus kita lakukan Pak?"
Pak Agus:
"Menurut saya ada beberapa langkah yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat di sekitar gunung berapi saat terjadi letusan. Pertama harus mengetahui secara pasti tempat dan jalur evakuasi. Kedua harus mengenali tanda-tanda terjadinya bencana gunung berapi. Misalnya turunnya binatang dari puncak atau menyengatnya bau belerang. Ketiga harus mematuhi pengumuman dari instansi berwenang. Misalnya dalam penetapan status gunung berapi."
Budi:
"Wah lengkap banget penjelasan dari Pak Agus. Informasi yang saya butuhkan sudah cukup, Pak. Terima kasih atas waktu dan kesempatannya untuk mewawancarai Pak Agus."
Pak Agus:
"Ya, sama-sama. Bud. Kalau masih ada yang ingin kamu tanyakan datang saja ke rumah saya Bud !"
Budi:
"Ya, Pak terima kasih, Assalamu’alaikum Wr. Wb!"
Pak Agus:
"Wa’alaikumsalam Wr. Wb!"
LihatTutupKomentar